Cerita Bersambung
Tema: Misteri
Judul: Kenangan Tahun 2013
Kala itu, aku masih berumur 11 tahun. Tiap liburan ayahku membawaku ke desa, tempat nenekku tinggal sendirian. Ketika masa liburanku datang aku pasti bersiap membawa banyak makanan ringan. Karena desa itu hanya memiliki sedikit toko, itu pun hanya menjual keperluan pokok, seperti sabun, sapu, minyak goreng, dll. Parahnya, desa itu tidak ada signal. Jadi aku tidak bisa bermain game online. Aku tidak bisa bergaul dengan dengan anak desa. Mungkin karena aku tidak supel, terlebih apa yang biasa kumainkan, berbeda dengan apa yang mereka mainkan.
Pada suatu siang, ketika aku berada di desa itu, di Tahun 2013 pada Bulan Juni. Aku sangat bosan di rumah, jadi aku berjalan berkeliling sekitar rumah, jelas ayahku tidak khawatir, toh.. Desa itu sepi banget. Ketika aku sampai di dekat sebuah lapangan, aku melihat seekor kucing berwarna putih dengan kalung berwarna merah terikat di lehernya yang berdiam di pinggir jalan. Jelas sekali kalau itu ada pemiliknya. Ketika aku ingin mendatangi kucing itu, seorang perempuan berkulit putih, langsing, dan berambut coklat panjang terurai, serta memakai baju rok terusan pendek, menghampirinya dengan berlari. Perempuan itu tampak seumuran denganku. Aku tercengang melihat dia, ada saja orang secantik itu di desa ini... Ketika dia beranjak pergi sambil menggendong kucingnya, kalung merah kucing tersebut jatuh, dan tampaknya dia tidak sadar, jadi aku berlari untuk memberitaunya. Aku ambil kalung itu lalu berlari ke arahnya. Dia menengok ke belakang lalu berlari menjauh. Lah, kok malah di tinggal.
Aku mengejarnya sampai di sebuah rumah besar dengan pagar besi yang tinggi. Dia segera masuk setelah membuka pagar. Aku yang masih mengejarnya, berteriak, "hei, ini punyamu!". Tapi tak dihiraukan. Jadi kuputuskan untuk meninggalkan kalungnya di pagar besinya. Lalu aku pulang ke rumah. Besoknya, aku kembali ke lapangan waktu itu, sambil berharap perempuan itu ada di sana. Dan ya! Dia ada di sana, berdiri sendirian dipinggir jalan. Dia tampak sedang menunggu seseorang. Aku takut, jika aku berjalan mendekat, dia akan kabur. Jadi kuputuskan untuk putar kembali pulang, toh aku cuman mau lihat dia.
Ketika aku beranjak pergi, perempuan itu melihatku lalu berlari ke arahku menyebrangi jalanan yang sepi. Tapi tidak di sangka sebuah motor melaju dengan cepat, dan menyerempet perempuan itu hingga jatuh di jalanan, sikunya lecet dan juga betisnya. Aku berlari kearahnya, dan dia yang tersungkur di aspal menengok ke atas melihatku. Kulihat mata birunya yang indah dan bibir kecilnya dengan wajah nya yang tirus....
Tema: Misteri
Judul: Kenangan Tahun 2013
Kala itu, aku masih berumur 11 tahun. Tiap liburan ayahku membawaku ke desa, tempat nenekku tinggal sendirian. Ketika masa liburanku datang aku pasti bersiap membawa banyak makanan ringan. Karena desa itu hanya memiliki sedikit toko, itu pun hanya menjual keperluan pokok, seperti sabun, sapu, minyak goreng, dll. Parahnya, desa itu tidak ada signal. Jadi aku tidak bisa bermain game online. Aku tidak bisa bergaul dengan dengan anak desa. Mungkin karena aku tidak supel, terlebih apa yang biasa kumainkan, berbeda dengan apa yang mereka mainkan.
Pada suatu siang, ketika aku berada di desa itu, di Tahun 2013 pada Bulan Juni. Aku sangat bosan di rumah, jadi aku berjalan berkeliling sekitar rumah, jelas ayahku tidak khawatir, toh.. Desa itu sepi banget. Ketika aku sampai di dekat sebuah lapangan, aku melihat seekor kucing berwarna putih dengan kalung berwarna merah terikat di lehernya yang berdiam di pinggir jalan. Jelas sekali kalau itu ada pemiliknya. Ketika aku ingin mendatangi kucing itu, seorang perempuan berkulit putih, langsing, dan berambut coklat panjang terurai, serta memakai baju rok terusan pendek, menghampirinya dengan berlari. Perempuan itu tampak seumuran denganku. Aku tercengang melihat dia, ada saja orang secantik itu di desa ini... Ketika dia beranjak pergi sambil menggendong kucingnya, kalung merah kucing tersebut jatuh, dan tampaknya dia tidak sadar, jadi aku berlari untuk memberitaunya. Aku ambil kalung itu lalu berlari ke arahnya. Dia menengok ke belakang lalu berlari menjauh. Lah, kok malah di tinggal.
Aku mengejarnya sampai di sebuah rumah besar dengan pagar besi yang tinggi. Dia segera masuk setelah membuka pagar. Aku yang masih mengejarnya, berteriak, "hei, ini punyamu!". Tapi tak dihiraukan. Jadi kuputuskan untuk meninggalkan kalungnya di pagar besinya. Lalu aku pulang ke rumah. Besoknya, aku kembali ke lapangan waktu itu, sambil berharap perempuan itu ada di sana. Dan ya! Dia ada di sana, berdiri sendirian dipinggir jalan. Dia tampak sedang menunggu seseorang. Aku takut, jika aku berjalan mendekat, dia akan kabur. Jadi kuputuskan untuk putar kembali pulang, toh aku cuman mau lihat dia.
Ketika aku beranjak pergi, perempuan itu melihatku lalu berlari ke arahku menyebrangi jalanan yang sepi. Tapi tidak di sangka sebuah motor melaju dengan cepat, dan menyerempet perempuan itu hingga jatuh di jalanan, sikunya lecet dan juga betisnya. Aku berlari kearahnya, dan dia yang tersungkur di aspal menengok ke atas melihatku. Kulihat mata birunya yang indah dan bibir kecilnya dengan wajah nya yang tirus....
Comments
Post a Comment